Muslim yang istiqamah adalah Muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan akidahnya dalam situasi dan kondisi apapun.
Untuk meraih istiqamah bisa ditempuh dengan cara-cara sebagai berikut:
- Memahami dan mengamalkan akidah dengan baik dan benar: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan 'ucapan yang teguh' dalam kehidupan di dunia dan di akhirat (TQS Ibrahim: 27). Makna 'ucapan yang teguh' dalam ayat ini adalah dua kalimat syahadat yang dipahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimana yang ditafsirkan sendiri oleh Rasulullah saw. (Shahih al-Bukhari, IV/1735).
- Membaca al-Quran dengan menghayati dan mengamalkannya: Katakanlah, "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Quran itu dari Rabb-mu dengan benar untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (TQS an-Nahl [16]: 102). Allah SWT pun telah menjelaskan bahwa tujuan al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur adalah untuk menguatkan dan meneguhkan hati Rasulullah saw. (Lihat: TQS al-Furqan: 32).
- Berkumpul dan bergaul bersama orang-orang yang bisa membantu meneguhkan iman (para ulama dan pengemban dakwah): Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian selalu bersama orang-orang yang benar (jujur)." (TQS at-Taubah [9]: 119); "Sesungguhnya di antara manusia ada orang-orang yang menjadi pembuka (pintu) kebaikan dan penutup (pintu) kejelekan." (HR Ibnu Majah, as-Sunan, I/86; al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman, I/455).
- Sering berdoa kepada Allah: Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir" (QS al-Baqarah [2]: 250).
- Membaca sirah para nabi, terutama sira Rasul saw. dan orang-orang shalih terdahulu, untuk mengambil suri teladan: Semua kisah rasul-rasul yang Kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu (TQS Hud [11]: 120).
- Memotivasi dan berharap diri untuk meraih kemuliaan dengan tercapainya tujuan dan target dakwah, tegaknya syariah dalam institusi Khilafah Islamiyah.
- Mengetahui tipuan dunia dan tidak terlena dengannya.
- Senantiasa bersyukur atas karunia dari Allah SWT.