Jumat, 24 September 2010

Mencegah Futur dalam Dakwah

Futur bisa kita hindari dengan istiqamah.

Muslim yang istiqamah adalah Muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan akidahnya dalam situasi dan kondisi apapun.

Untuk meraih istiqamah bisa ditempuh dengan cara-cara sebagai berikut:
  1. Memahami dan mengamalkan akidah dengan baik dan benar: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan 'ucapan yang teguh' dalam kehidupan di dunia dan di akhirat (TQS Ibrahim: 27). Makna 'ucapan yang teguh' dalam ayat ini adalah dua kalimat syahadat yang dipahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimana yang ditafsirkan sendiri oleh Rasulullah saw. (Shahih al-Bukhari, IV/1735).
  2. Membaca al-Quran dengan menghayati dan mengamalkannya: Katakanlah, "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Quran itu dari Rabb-mu dengan benar untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (TQS an-Nahl [16]: 102). Allah SWT pun telah menjelaskan bahwa tujuan al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur adalah untuk menguatkan dan meneguhkan hati Rasulullah saw. (Lihat: TQS al-Furqan: 32).
  3. Berkumpul dan bergaul bersama orang-orang yang bisa membantu meneguhkan iman (para ulama dan pengemban dakwah): Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian selalu bersama orang-orang yang benar (jujur)." (TQS at-Taubah [9]: 119); "Sesungguhnya di antara manusia ada orang-orang yang menjadi pembuka (pintu) kebaikan dan penutup (pintu) kejelekan." (HR Ibnu Majah, as-Sunan, I/86; al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman, I/455).
  4. Sering berdoa kepada Allah: Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir" (QS al-Baqarah [2]: 250).
  5. Membaca sirah para nabi, terutama sira Rasul saw. dan orang-orang shalih terdahulu, untuk mengambil suri teladan: Semua kisah rasul-rasul yang Kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu (TQS Hud [11]: 120).
  6. Memotivasi dan berharap diri untuk meraih kemuliaan dengan tercapainya tujuan dan target dakwah, tegaknya syariah dalam institusi Khilafah Islamiyah.
  7. Mengetahui tipuan dunia dan tidak terlena dengannya.
  8. Senantiasa bersyukur atas karunia dari Allah SWT.
Selain itu, agar kita selalu istiqamah di dalam dakwah adalah dengan selalu mengingat kematian dan kehidupan setelah kematian.

Agar Tetap Semangat Berdakwah

Rasa jemu timbul dari rutinitas dakwah yang tanpa memahami alasan mengapa ia berdakwah.

Jika semangat dakwah dalam kalbu tidak dibangun, maka akan muncul rasa jumud dalam dirinya dan dia merasa tidak ada gunanya berdakwah.

Untuk mencegah futur dakwah, pengemban dakwah harus terus memperbarui iman; memberi makan kalbunya dengan tsaqafah Islam agar terbebas dari penyakit-penyakit hati seperti cinta dunia dan lain-lain.

Memperbarui iman bisa dilakukan dengan cara:
  1. sering membaca sirah generasi salaf yang sangat motivatif, 
  2. berkhalwat dengan dirinya sendiri-merenungi dosanya dan mengingat kebesaran-Nya hingga menitikkan airmata, 
  3. mengerjakan amalan-amalan yang bisa menimbulkan sikap tawaduk/rendah hati demi mengikis kesombongan, 
  4. ziarah kubur demi mengingat kematian yang pasti datang sebagai nasihat yang diam agar dia lebih bersemangat untuk beramal, 
  5. mengunjungi orang-orang salih demi menimba ilmu guna meningkatkan iman, 
  6. dan mengingat hari-hari Allah-hari saat pertolongan Allah datang.

Hai....

Salam kenal..
Call me nia..
Blog baru nih..
Semoga nantinya tulisan-tulisan di sini dapat bermanfaat untuk semua..
Amin..
^_^