Termasuk kunci-kunci rizki adalah memberi nafkah kepada orang yang sepenuhnya menuntut ilmu syari'at (agama).
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits riwayat At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Anas
bin Malik bahwasanya ia berkata: "Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasulullah.
Salah seorang daripadanya mendatangi Nabi. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Nabi maka beliau bersabda: Mudah-mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia."
Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang mulia menje-laskan kepada orang yang mengadu kepada beliau karena kesi-bukan saudaranya dalam menuntut ilmu agama, sehingga membiarkannya sendirian mencari penghidupan (bekerja), bahwa ia tidak semestinya mengungkit-ungkit nafkahnya ke-pada saudaranya, dengan anggapan bahwa rizki itu datang karena dia bekerja. Padahal ia tidak tahu bahwasanya Allah membukakan pintu rizki untuknya karena sebab nafkah yang ia berikan kepada suadaranya yang menuntut ilmu agama secara sepenuhnya.
Seorang ‘ulama Ibnu Al-Mubarak beliau senantiasa mengkhususkan kebaikan (pemberiannya) bagi para ahli ilmu. Ketika dikatakan kepada beliau, "Mengapa tidak engkau berikan pada orang secara umum?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya aku tidak mengetahui suatu kedudukan setelah kenabian yang lebih utama daripada kedudukan para ulama.
Selasa, 19 Juni 2012
MENGGUGAT si PLAGIAT
Gue sering banget denger temen gue
yang bilang kalo nyontek itu lebih baik daripada nggak berusaha sama sekali
Mereka bilang copy paste, nyontek,
njiplak, atau apalah itu kumpulannya, itu sah2 aja asalkan nggak ketauan
Okelah, gue ambil satu kata aja yang
mungkin bisa mewakili semua jenis kecurangan itu, “PLAGIAT”
“Masih mending plagiat, nyontek,
masih kreatif, daripada nggak ada usaha sama sekali”
Mungkin kata2 itu sering banget kita
denger di sekitar kita
Tapi apa plagiat itu kreatif ya?
Mungkin bisa
Kalo ada tingkat kekreatifan dari
nilai 0 sampai 5, mungkin plagiat itu ada di tingkat terbawah alias 0 alias NO
CREATIVITY AT ALL!
Langganan:
Postingan (Atom)